antara aku dan pondok cina yang terpaku pada rel-rel kereta tua
jalan ini bisu kawan: dan rintik membasahi jalan setapak
ketika sepasang telapak kaki membekas di tanah-tanah basah
enggan kusapu jejakmu, diwaktu yang kian menjemu
kuterka sedikit kata-kata
ini hanya intermezo, barisan emosi yang kau luapkan
:diam
dan pada suatu hari diwaktu yang sama
kau buat sepeda itu berputar diatas kerikil tajam
bukan tentang siapa, apa ,dan mengapa
sebab ini tentang kita
sebab jalan itu masih ada
Depok,311010
11:08
Tidak ada komentar:
Posting Komentar