about

Minggu, 31 Oktober 2010

Dampak Kegemukan Pada Anak


  1. Resiko Psikososial
Resiko psikososial yang dapat terjadi adalah rasa rendah diri, depresif, dan menarik diri dari lingkungan. Hal tersebut dikarenakan anak yang overweight/obesitas sering menjadi olok-olok teman misalnya karena tidak mampu melaksanakan olahraga tertentu.  Selain itu pada remaja timbul rasa tidak percaya diri karena kekhawatiran melihat teman lain sebaya yang tampil cantik dan menawan.
2.       Resiko Fisiologis
a.       Factor resiko penyakit kardiovaskuler
Berkaitan dengan adanya peningkatan kadar insulin, trigliserida, LDL-kolesterol, dan tekanan darah sistolik serta penurunan kadar HDL-kolesterol. Anak obesitas cenderung mengalami peningkatan tekanan darah dan denyut jantung, sekitar 20-30% menderita hipertensi.
Studi yang dipublikasikan di Journal of The American College of Cardiology mengatakan bahwa obesitas merupakan factor resiko utama pembesaran atrium jantung kiri.  Pembesaran jantung ini nantinya akan meningkatkan resiko fibrilasi (ritme atau detak jantung tidak normal), stroke, dan kematian.
b.      Factor resiko diabetes mellitus tipe 2
c.       Obstructive sleep apnea
Pada anak yang obesitas, terjadi penebalan jaringan lemak di daerah dinding dada dan perut yang mengganggu pergerakan dinding dada dan diafragma sehingga terjadi penurunan volume dan perubahan pola ventilasi paru serta meningkatkan beban kerja otot yang mengatur pergerakan lidah yang menyebabkan lidah jatuh kea rah dinding belakang faring yang mengakibatkan obstruksi saluran nafat intermitten dan menyebabkan tidur gelisah.  Sehingga keesokan harinya anak cenderung mengantuk dan hipoventilasi. Dari penelitian, dijumpai kejadian anak yang obesitas 1 dari 100 dengan gejala mengorok saat tidur.
d.      Gangguan ortopedik
Anak yang obesitas cenderung beresiko mengalami gangguan ortopedik yang disebabkan kelebihan berat badan, yaitu tergelincirnya epifisis kaput femoris yang menimbulkan gejala nyeri panggul atau lutut dan terbatasnya gerakan panggul.
e.      Gangguan kulit
Obesitas menyebabkan kulit sering lecet karena gesekan, anak sering merasa gerah dan kepanasan yang sering disertai gejala biang keringat maupun jamur pada daerah lipatan kulit.
f.        Pseudotumor serebri
Terjadi akibat peningkatan ringan tekanan intracranial yang disebabkan oleh gangguan jantung dan paru-paru yang menyebabkan penignkatan kadar CO2 dan memberikan gejala sakit kepala, papil edema, diplopia, kehilangan lapangan pandang perifer, dan iritabilitas.
g.       Gangguan endokrin
Anak cenderung cepat mengalami pubertas.  Pada anak perempuan, menstruasi dapat datang lebih cepat.  Kematangan seksualnya lebih cepat, pertumbuhan rambut kelamin dan ketiak juga lebih cepat.
h.      Pertumbuhan tubuh
·         Tinggi badan
Anak obesitas relative lebih tinggi pada remaja awal tetapi pertumbuhan memanjangnya selesai lebih awal sehingga pada akhirnya tinggi badannya relative lebih pendek dari anak sebaya.
·         Wajah
Bentuk muka menjadi tidak proporsional yaitu hidung dan mulut relative kecil, dagu berlipat.
Terjadi timbunan lemak di sekitar payudara, perut menggantung, dan sering disertai dengan garis-garis keputihan.


DAFTAR PUSTAKA
Siti Nur Hidayati, Rudi Irawan, dan Boerhan Hidayat. Obesitas pada Anak.  FK UNAIR Divisi Nutrisi dan Penyakit Metabolik
Obesitas Beresiko Jantung Membesar. http://www.gizi.net
Juanita, Vivi. 2004. Obesitas pada Anak. http://www.gizi.net

Tidak ada komentar:

Posting Komentar